Daftar Negatif Investasi Segera Direvisi
Rabu, 13 Februari 2013 – 18:53 WIB
Di tempat sama Kepala BKPM Chatib Basri menambahkan, revisi DNI ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing nasional dan membuat iklim investasi lebih baik. Dengan demikian target investasi baru sebesar Rp 390 triliun bisa tercapai. "Rencananya dalam tahun ini selesai atau pertengahan tahun seharusnya sudah bisa selesai," harapnya.
Chatib memastikan revisi DNI itu dilakukan dengan melindungi kepentingan nasional, terutama bagi sektor UKM agar tetap mampu bersaing dengan investor asing. "Kalau asing masuk ke sini bukan berarti tidak ada ruang bagi orang Indonesia, karena ada sektor yang memang harus kita protect," ujarnya.
Nantinya, revisi DNI ini dapat dilakukan dengan memberikan beberapa persyaratan tertentu, agar investasi dapat menyebar ke wilayah timur Indonesia dan melindungi pasar tradisional. "Misalnya ritel itu tidak boleh untuk asing, kecuali luas lantainya 2000 meter, sehingga dia akan bersaing dengan perusahaan ritel yang besar di negara kita, tapi tidak akan ke tradisional," pungkasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah memastikan segera merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) pada tahun 2013. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mulai Dilepas, Ribuan Kontainer Tertahan Akibat Persetujuan Teknis
- Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi Genjot Produktivitas Bisnis
- Sinar Mas Land & Astra Land Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Kawasan Residensial Baru
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism
- Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan