Dahlan dan 'Musuh Besarnya'

Oleh Rhenald Kasali

Dahlan dan 'Musuh Besarnya'
Rhenald Kasali. Foto: dokumen JPNN.Com

Bicara soal ini, saya terkenang dengan seorang menteri. Namanya Dahlan Iskan.

Dia menjabat sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dibawah Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Semasa menjabat, saya menyebut Dahlan sebagai menteri yang “Gila Kerja”.

Sebutan ini bukan semata-mata karena Dahlan memang suka sekali bekerja. Memang Dahlan kerap sampai lupa waktu kalau sudah bekerja, sehingga kita bisa menyebutnya gila kerja. Slogan ini kelak diadopsi oleh presiden Jokowi: kerja, kerja, kerja!

Namun, lebih dari itu gaya dan cara kerja Dahlan yang serba cepat kerap membuat bawahannya pontang-panting. Persis seperti orang gila.

Mencari Terobosan

Sebagai pengusaha, cara kerja Dahlan kerap dianggap melompat-lompat tergantung kebutuhan karena terjadi sumbatan-sumbatan pembangunan. Belum selesai urusan yang satu, dia sudah dipaksa pindah ke urusan yang lain.

Seperti pengusaha lainnya. Makannya mereka butuh manajer yang handal. Di birokrasi manajer amat langka, yang ada adalah birokrat yang sayangnya amat lamban.

Orang seperti Pak Dahlan, dalam ilmu manajemen kita sebut sebagai penyandang helicopter view. Mereka tak perlu masuk sampai ke urusan yang terlalu teknis dan detail. Itu biar diurus oleh para eksekutifnya.

Di media ini saya pernah menulis kolom tentang para pemimpin yang “gila”. Misalnya, ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang saya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News