Dahlan Iskan Menulis 2 Kemungkinan, Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo pun Dibuka

Dahlan Iskan Menulis 2 Kemungkinan, Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo pun Dibuka
Suasana di sekitar kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7). Tampak polisi melakukan olah TKP baku tembak antaranggota Polri yang menewaskan Brigadir J. Ilustrasi. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Kolumnis kondang Dahlan Iskan menulis dua kemungkinan mengapa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J baru dibuka beberapa hari setelah kejadian.

Dalam tulisan berjudul Bisik-Bisik Keras itu, Dahlan Iskan menulis di zaman sekarang ternyata cara merahasiakan peristiwa sensitif masih sama.

"Termasuk soal tembak-menembak polisi itu. Sampai tiga hari kemudian pun belum ada wartawan yang tahu," demikian tulisan Dahlan yang tayang pada kolom Disway di JPNN.com, Selasa (19/7).

"Medsos juga masih bungkam. Hebat sekali," lanjutan tulisan Dahlan Iskan.

Berita tembak-menembak itu baru diketahui justru dari konferensi pers resmi di Mabes Polri pada Senin (11/7). Sudah tiga hari setelah peristiwa terjadi.

"Pertanyaannya: kalau sudah berhasil "menyembunyikannya" selama tiga hari mengapa dibuka lewat konferensi pers?" begitu tulisan Dahlan.

Dia pun menyampaikan dua kemungkinan mengapa kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E itu dibuka ke publik.

Kemungkinan pertama, sudah berkembang bisik-bisik di lingkungan terbatas di Polri. Irjen Sambo pasti sudah melapor ke atasan mengenai apa yang terjadi, versi dirinya.

Kolumnis Dahlan Iskan menulis tentang 2 kemungkinan baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J, baru dibuka ke publik tiga hari kemudian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News