Dahlan, Small is Beautiful

Dahlan, Small is Beautiful
Dahlan, Small is Beautiful
MEMBACA unjuk rasa penolakan terhadap Dahlan Iskan yang dilantik sebagai Dirut PLN, Rabu 23 Desember 2009 silam, saya teringat kisah John Much dari Jerman. Bedanya, jika Dahlan adalah wartawan maka John adalah nelayan. Namun keduanya sama-sama berurusan dengan pemerintahan. Jika Dahlan menjadi “orang dalam”, sebaliknya John tetap menjadi warga dengan catatan pahit berhubungan dengan birokrasi pemerintahan.

Syahdan, suatu hari John membeli sebuah perahu penangkap ikan di Laut Utara pada 1991 lalu. Bukan hendak digunakannya untuk menangkap ikan. Melainkan untuk membeli izin penangkapan ikan yang dimiliki oleh perahu itu. Untuk meraih pengurangan pajak dari pemerintah, ia bermaksud menyerahkan perahu tersebut kepada pegelola taman pantai nasional sebagai atraksi wisatawan.

Ternyata John harus berurusan dengan banyak instansi dan lembaga pemerintahan. Mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kantor Industri Air dan Pertanahan, Kepala Pelabuhan, Kantor Perencanaan Kota, Mendagri, Kantor Hidrografi dan Perkapalan Federal, Dewan Kota, Kantor Konstruksi dan Taman Nasional. Apa daya waktu dan energi serta duit John banyak terkuras.

John lalu teringat pameo tentang kaum birokrat. “Saya dari Pemerintah dan Ada di Sini untuk Menolong Anda.” Ternyata, begitulah ia diperlakukan, sebagaimana pernah ditulis oleh Tony Patterson dalam artikel “The Not So Everyday Tail of Fishing Folk” edisi The European, Februari 1993 silam.    

MEMBACA unjuk rasa penolakan terhadap Dahlan Iskan yang dilantik sebagai Dirut PLN, Rabu 23 Desember 2009 silam, saya teringat kisah John Much dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News