Dahnil: Kematian Terduga Teroris Indramayu Mirip Siyono

Dahnil: Kematian Terduga Teroris Indramayu Mirip Siyono
Koordinator Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (TKN Prabowo - Sandi) Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta Polri terbuka atas kematian terduga teroris Indramayu, Muhammad Jefri.

Pasalnya, kematian Jefri usai ditangkap Densus 88 Antiteror Polri menyisakan tanda tanya besar. “Terlepas apakah Muhammad Jeffri terlibat dalam jaringan terorisme atau tidak, saya menganggap Densus 88 harus terbuka,” terang dia ketika dikonfirmasi, Rabu (14/2).

Menurut dia, apa yang dialami Jefri mirip dengan kematian terduga teroris Siyono di Klaten. Ketika itu Dahnil mengaku sebagai pihak yang mendampingi keluarga Siyono.

Untuk mengungkap penyebab kematian Jefri, paling penting dilakukan dilakukan autopsi secara independen. “Apakah benar dia meninggal karena komplikasi penyakit seperti keterangan polisi, atau karena faktor yang lain,” tambahnya.

Terlebih kata dia, sikap polisi yang melarang keluarga membuka kain kafan Jefri ketika diserahkan untuk dimakamkan. “Bila ada kesalahan, harus ada hukuman pidana yang jelas, tidak seperti kasus Siyono yang sampai detik ini tidak jelas penuntasan hukumnya,” tegas dia.

Kemudian dia mendorong keluarga Jefri untuk berusaha mencari keadilan secara aktif dan tidak perlu takut. “Bawa kasus kematian ini ke Komnas HAM agar bisa ditangani oleh institusi negara,” tandas dia. (mg1/jpnn)


Pemuda Muhammadiyah meminta Polri terbuka atas kematian terduga teroris Indramayu.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News