Dampak Pembangunan Infrastruktur Belum Signifikan

Dampak Pembangunan Infrastruktur Belum Signifikan
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau pembangunan Jalan tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru - Dumai. Foto: Setpres

Menurut dia, ada sejumlah pemicu menurunnya tingkat konsumsi di masayrakat. Di antaranya pola saving yang mengalami perubahan.

Max mengatakan, saat ini masyarakat lebih cenderung mengalokasikan uangnya untuk pendidikan anak-anak, ketimbang untuk fashion.

Dia berharap program bantuan sosial (bansos) melalui kartu keluarga sejahtera, kartu Indonesia pintar, maupun kartu Indonesia sehat, bisa tepat sasaran. Sehingga bisa mendongkrak daya konsumsi di 40 persen lapisan masyarakat paling rendah.

Peneliti LIPI Syarif Hidayat menuturkan, birokrasi yang bersih juga menjadi potensi pendongkrak ekonomi Indonesia tahun depan.

Sayangnya masih banyak indikasi bahwa kualitas governance di Indonesia masih rendah. ’’Secara umum kinerja governance kita masih buruk,’’ jelasnya.

Publik bisa menilai positif besarnya dana infrastruktur yang disiapkan pemerintah. Tahun depan, misalnya, dana infrastruktur mencapai Rp 410,7 triliun.

Namun Syarif merujuk pernyataan KPK, anggaran infrastruktur adalah satu dari sembilan pos anggaran yang rawan dikorupsi.

’’Pembangunan infrastruktur di luar Jawa bisa terkait Pemilu 2019. Untuk potensi mendapatkan suara,’’ jelasnya.

Pos anggaran pembangunan infrastruktur yang disiapkan pemerintah tahun depan mencapai Rp 410,7 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News