Dana Bencana Mengalir ke Pejabat

Dana Bencana Mengalir ke Pejabat
Dana Bencana Mengalir ke Pejabat
SUNGAIPENUH - Dugaan korupsi dana bantuan bencana alam Kota Sungaipenuh tahun 2010 lalu mulai terkuak. Berdasar temuan BPK-RI tahun 2011, dana sebesar Rp 1 miliar yang semestinya diperuntukkan bagi korban musibah banjir bandang di sekitar Sungai Bungkal, Sungai Batang Merao, diduga memang dikorupsi. Dan, uangnya mengalir ke kantong para oknum mantan pejabat dan pejabat Kota Sungaipenuh.

Dana itu sumbernya bermacam-macam. Dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rp 200 juta, SMA Negeri 1 Air Hangat Rp 195 ribu, bantuan masyarakat Jawa Barat melalui Harian Pikiran Rakyat yang diberikan langsung oleh Herman Muchtar sebesar Rp 100 juta, belanja tak terduga Kota Sungaipenuh Rp 200 juta dan belanja tak terduga Provinsi Jambi Rp 500 juta.

Candra Purnama SH, Kepala DPPKA Kota Sungaipenuh dikonfirmasi Jambi Independent (Group JPNN) soal dana itu, langsung mengaku bahwa dana tersebut mengalir ke kantong para pejabat, termasuk dirinya.

“Untuk dana bencal, saya sudah mengembalikannya ke kas daerah sebesar Rp 120 juta pada bulan Januari lalu. Sedangkan tiga lainnya, Hasivia dan Ncu Yu (Yuliza Hardi, red), dan satu lagi saya lupa, apakah sudah mengembalikan saya tidak tahu. Yang penting saya sudah mengembalikannya,” ujarnya ketika dikonfirmasi.

SUNGAIPENUH - Dugaan korupsi dana bantuan bencana alam Kota Sungaipenuh tahun 2010 lalu mulai terkuak. Berdasar temuan BPK-RI tahun 2011, dana sebesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News