Danone Indonesia dan INA Ajak Masyarakat Putus Rantai Anemia Lintas Generasi  

Danone Indonesia dan INA Ajak Masyarakat Putus Rantai Anemia Lintas Generasi  
Danone Indonesia memperkuat kontribusinya melalui peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nutrisi dan edukasi lintas generasi untuk mewujudkan Indonesia sehat. Foto: Dok Danone Indonesia untuk jpnn

Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association (INA) Dr Diana Sunardi dalam webinar publik yang mengusung tema “Peran Nutrisi dalam Tantangan Lintas Generasi” menjelaskan bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi tiga beban masalah gizi (triple burden) yaitu stunting, wasting dan obesitas serta kekuranganzat gizi mikro seperti anemia.

Seseorang dengan kondisi Anemia Defisiensi zat Besi (ADB) berisiko melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR), stunting, komplikasi saat melahirkan dan risiko lainnya.

Padahal kondisi ADB sendiri dapat terjadi lintas generasi dan dapat diturunkan sejak remaja, ibu hamil, anak dan seterusnya.

Pada kasus balita dan anak, ADB bermula dari kurangnya zat gizi mikro pada 1000 HPK.

Dampaknya berpengaruh pada tumbuh kembang anak yang terganggu, penurunan aktivitas fisik maupun kreativitas, serta menurunnya dayatahan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Sedangkan pada kasus remaja, ADB dapat menurunkan produktivitas dan kemampuan akademis.

“Kondisi ADB pada kehamilan usia remaja juga rentan terhadap keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, urgensi perbaikan gizi masyarakat sebaiknya difokuskanpada 1000 HPK dan usia remaja,” ujar Dr Diana.

Kondisi ADB yang terjadi padapenderita membawa pengaruh jangka pendek dan jangka panjang bagi tiap-tiapgenerasi.

Pembangunan kesehatan merupakan investasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News