Dapatkah Tenaga Kerja Lokal Mengatasi Kelangkaan Pekerja Sektor Pertanian di Australia?

Kalangan industri pertanian Australia menghendaki pekerja asing diperbolehkan kembali bekerja di pedalaman setelah lebih dari satu tahun pandemi.
Namun ada pula yang melihat hal ini sebagai kesempatan membenahi masalah tenaga kerja lokal.
Kacie Lord dan suaminya Ardie dari peternakan Lord Pastoral, mengelola enam lokasi peternakan di Queensland Tengah dan Barat Daya.
Selama 30 tahun terakhir, pasangan ini telah mempekerjakan 'backpacker', yang langsung berubah drastis dalam 18 bulan terakhir.
Menurut Kacie, begitu pandemi COVID-19 melanda, perekrutan tenaga kerja menjadi semakin sulit.
"Ini masalah yang sedang berlangsung dan menjadi semakin berat," ujarnya kepada ABC.
"Dulu masih gampang. ??Kami cukup pasang iklan di (situs website) Gumtree dan mungkin akan mendapatkan 10 pelamar."
Kacie menyebutkan sekarang ini lowongan kerja yang ditawarkan hampir tidak terisi.
Di saat Australia akan menawarkan visa bekerja di pertanian kepada negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, ada pihak yang merasa seharusnya Australia membenahi dulu tenaga kerja lokal
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Kemenaker Targetkan 50 Ribu Calon Pekerja Ikut Program Magang Nasional
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini