Dapatkah Tenaga Kerja Lokal Mengatasi Kelangkaan Pekerja Sektor Pertanian di Australia?

Dapatkah Tenaga Kerja Lokal Mengatasi Kelangkaan Pekerja Sektor Pertanian di Australia?
Ardie dan Kacie Lord (paling kiri) telah mempekerjakan backpacker di peternakan mereka Sutherland Station selama tiga dekade. (Supplied: Kacie Lord)

"Pengusaha peternakan di pedalaman sudah putus asa. Kami belum berhasil mendesak pemerintah untuk mengizinkan kami mendatangkan pekerja untuk dikarantina di sini dan disalurkan ke lapangan," katanya.

Laporan ABC kemarin menyebutkan, sebagai bagian kesepakatan perdagangan baru dengan Inggris, pemerintah federal membuat visa khusus pertanian, termasuk untuk negara-negara ASEAN.

Artinya, sekitar 10.000 backpacker per tahun dari Inggris tidak perlu lagi menyelesaikan syarat kerja 88 hari wajib di usaha peternakan demi memperpanjang visa mereka.

Menteri Pertanian David Littleproud menjelaskan pihaknya tidak dapat mengatasi segala kekhawatiran kalangan industri pertanian tentang kekurangan tenaga kerja di masa depan.

Menteri David mengatakan pemerintah telah mengizinkan 25.000 pekerja dari negara-negara Pasifik namun sejauh ini hanya sekitar 7.000 orang yang telah didatangkan oleh kalangan industri pertanian.

Ia menyatakan terserah pada masing-masing negara bagian untuk menyetujui masuknya pekerja asing, menerapkan syarat kesehatan, sebelum pemerintah federal menyetujui permohonan visa mereka.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News


Di saat Australia akan menawarkan visa bekerja di pertanian kepada negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, ada pihak yang merasa seharusnya Australia membenahi dulu tenaga kerja lokal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News