Dari Bangkalan, Jadi Idola Kontes IT Internasional di Rusia

Investasikan Uang Hadiah, Modal Usaha Perusahaan Teknologi di Madura

Dari Bangkalan, Jadi Idola Kontes IT Internasional di Rusia
KEBANGGAAN PULAU GARAM: Tim Solite Studio dari kiri, Narenda Wicaksono (mentor Solite Studio), Bagus, Miftah, Ghalib, dan Tony setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Sabtu (13/7). F-BAYU PUTRA/JAWA POS
Pada 2011, Ghalib dkk mengikuti kompetisi dan workshop yang diadakan Microsoft di Jogjakarta. "Saat itu kami belum tahu apa-apa soal kompetisi dan akhirnya pulang tanpa membawa apa-apa," tutur Ghalib. Kala itu personel mereka lebih dari empat orang. Setahun kemudian mereka mendengar kabar ada kompetisi serupa yang diadakan sebuah perusahaan ponsel.

 

Tim Solite Studio lalu mengikuti kompetisi tersebut dengan formasi empat orang yang akhirnya awet hingga kini. Dalam kompetisi yang dihelat di Jakarta itu, mereka meraih juara. Berbekal modal juara itu, mereka semakin percaya diri mengikuti seleksi Imagine Cup tingkat nasional.

 

Ide membuat game tersebut berasal dari diskusi antara Ghalib dan Miftah. Dari situ diputuskan memadukan permainan dengan matematika. Tokoh hamster (binatang pengerat) dipilih karena karakternya lucu dan paling sesuai. Game Save The Hamsters pun dibuat pada Februari lalu.

 

Mereka berempat berbagi tugas. Ghalib sebagai leader. Miftah menjadi programmer. Tony menjadi game designer yang merancang level permainan. Sedangkan Bagus menjadi game artist yang menangani desain grafis dan gambar dalam game itu.

 

Selain garam, Pulau Madura siap mencetak bibit-bibit unggul pakar teknologi kelas dunia. Tim Solite Studio Universitas Trunojoyo membuktikan bahwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News