Dari Petinju Mike Tyson sampai Basketballpreneurship

Dari Petinju Mike Tyson sampai Basketballpreneurship
Dari Petinju Mike Tyson sampai Basketballpreneurship
Inspirasi bisa datang dari siapa saja, termasuk anakanak muda yang kaya prestasi, visi dan menyimpan mimpi besar. Karena itu, Forum Pemred Jawa Pos Group ini pun merasa perlu mendengar apa yang sedang digagas di benak anak-anak muda itu. MUDA itu ukurannya apa? Usia di bawah 40 tahun? Atau suasana batinnya masih berjiwa muda? Sekedar info, pemimpin-pemimpin redaksi di lingkungan Jawa Pos Group rata-rata masih muda usia. Tentu, spirit dan ide-idenya juga muda.

jpnn.com - Muda itu sering digambarkan penuh energi, progresif, berlari cepat, dan tidak takut ambil risiko. Saya ingat kata-kata Margiono, bos Rakyat Merdeka yang juga Ketua PWI Pusat itu. “Apa bedanya muda dan tua? Muda itu berpikir tentang masa depan! Sedang tua itu, bercerita tentang masa lalu!” katanya. Nah, you ada di mana? Suka bernostalgia dengan sejarah? Atau hobi mengeksplore dan mengutak-atik trend ke depan? Salah satu anak muda yang kami pilih berbicara di depan forum ini adalah Raja Sapta Oktohari, seorang promotor tinju muda yang cita-citanya menjadi ”Raja” di bisnis adu jotos di atas ring.

Terus terang, semula saya agak under estimate terhadap pria berkacamata ini ketika media menyebut sebagai Don King-nya Indonesia. Tampangnya masih terlalu muda untuk menjadi godfather di olahraga yang pernah terpopuler di seluruh dunia ini. Tinju, pilihan yang unik menurut saya. Eranya sudah berubah.

:TERKAIT Bola basket melaju kencang, mendahului tenis dan bulutangkis. Bahkan berpacu melawan sepak bola. Tinju sudah lama ditinggalkan publik, sejak era Elyas Pical, juara dunia IBF kelas bantam yunior tahun 1985. Atau era Mike Tyson 1985- 1987 yang sukses merebut juara tinju dunia kelas berat sejati, karena mengumpulkan tiga gelar juara dari tiga komisi tinju dunia: WBA, WBC dan IBF. Kalau itu, tahun 1985, demam tinju betul-betul merasuk di darah dan sumsum publik.

Saat siaran live, mungkin lebih dari 50% penduduk dunia menonton Tyson. Atau saat Elyas Pical main, 80% masyarakat Indonesia berada di depan TV sambil berdoa, semoga menang! Tapi, saat ini zaman sudah berubah. Jarum sudah menunjuk ke angka yang lain. Bukan tinju lagi, tapi bola dan basket. ”Saya bisa dengan cepat membuat demam tinju lagi!” kata Oktohari, saat berbincang di Ritz Carlton Jakarta.

Pede banget, anak muda ini. Darimana Anda memulai? Di situlah saya mendengar terobosan-terobosan khas anak muda, meledak-ledak, dan sangat optimis. Misalnya, bulan depan, 17 April, dia mau membuat pertarungan tinju dunia dengan titel ”The Moment of Truth.” Kali pertama, dua petinju Indonesia duel berebut sabuk juara dunia - duel istimewa. Chris John, pemegang sabuk kelas bulu versi WBA sekaligus Juara Super di kelas itu versus Daud Jordan, petinju ranking 6 WBA.

Okto saat ini mempunyai 3 petinju kelas dunia, Chris John, Daud Jordan, dan Roy Muklis, petinju peringkat 12 pemegang sabuk kelas bulu super versi WBA. Dia akan kemas dengan menghadirkan si leher beton, petinju legendaris AS, Mike Tyson. Ini kali pertama partai kelas bulu ditonton oleh juara dunia kelas berat. Tyson akan diajak gala dinner, main golf, dan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Bukan hanya itu, Okto juga akan menambah segar suasana dengan ”Celebrity Fight.” Tinju antar selebriti, yakni Raffi Ahmad, Mario Lawalatta, Samuel Rizal dan Didi Riyadi. ”Mereka bukan hanya tinju-tinjuan.

Mereka berlatih beneran, dan dilatih secara profesional!” ungkap Okto. Sama mudanya, dari sisi jurnalistik anak muda yang akan mengisi adalah Azrul Ananda. Dia adalah direktur Jawa Pos yang memformat koran terbesar di Indonesia –sejak tahun 2009- 2010 sampai sekarang, awal 2011 ini— dengan style dan selera pembaca muda. Dia yang membuat ratusan sensasi di Kota Surabaya, sehingga kota pahlawan itu ikut terdongkrak maju dan tertib.

Dia juga menjadi salah satu trend setter, bahkan banyak yang menyebut sebagai selebriti muda dari Surabaya. Jika Anda ingat program kanalisasi, sepeda motor lajur kiri. Lalu light on, menyalakan lampu di siang hari. Surabaya green and clean, menyulap landscape Surabaya menjadi 1001 taman di semua sudut kota. Program klik, sosialisasi sabuk pengaman mobil dan pengkait helm standar.

Inspirasi bisa datang dari siapa saja, termasuk anakanak muda yang kaya prestasi, visi dan menyimpan mimpi besar. Karena itu, Forum Pemred Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News