Data Pribadi di Aplikasi Kesehatan Online Dikhawatirkan Tersebar
David mengatakan, banyak aplikasi dan perangkat online yang tidak tercakup oleh Undang-Undang Privasi Australia, karena kebanyakan dimiliki seseorang dan dirancang di luar negeri.
"Mereka biasanya tak akan mengungkapkan siapa, di mana atau untuk apa aplikasi itu digunakan. Ini berasal dari luar negeri, ini keluar dari yurisdiksi Australia," kemukanya.
Informasi dikumpulkan dan dijual ke perusahaan data
Profesor Deborah Lupton, yang mengamati data besar dan melakukan penelitian kesehatan di Universitas Canberra, memiliki kekhawatiran yang sama akan masalah privasi dalam inovasi kesehatan baru.
"Masalah besar yang saya pikir setiap konsumen perlu perhatikan adalah apa yang terjadi pada data pribadi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak, misalnya, perusahaan asuransi menggunakan informasi pribadi klien yang didapat dari interaksi media sosial dan dari penggunaan aplikasi serta perangkat lunak yang dipakai,” urainya.
Ia mengatakan, informasi itu dijual kepada perusahaan data untuk membangun profil seorang konsumen.
Nicole Lewis adalah seorang pelari dari Newcastle di New South Wales.
Setiap aktivitas lari yang ia lakukan terlacak oleh jam kebugaran yang ia pakai dan aplikasi yang ia gunakan untuk terhubung dengan para pelari lain di seluruh dunia.
Ketika aplikasi kesehatan dan kebugaran online meraih popularitas di Australia, para pakar privasi menyampaikan kekhawatiran mereka atas sejumlah
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka