Daya Beli Petani Turun di 20 Provinsi

Daya Beli Petani Turun di 20 Provinsi
Daya Beli Petani Turun di 20 Provinsi
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data statistik perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Januari 2010, yang disebutkan mengalami penurunan 0,01 persen atau sebesar 101,19 dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan NTP ini terjadi di 20 dari 32 provinsi (tanpa DKI). Sementara, kenaikan NTP tercatat hanya terjadi di 12 provinsi saja.

Padahal, NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian, dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

"Melihat penurunan NTP secara nasional yang terjadi di 20 dari 32 provinsi di Indonesia, hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian ternyata lebih rendah dibandingkan dengan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," jelas Kepala BPS Pusat, Rusman Heriawan, dalam berita resmi statistik yang disampaikan kepada wartawan, Senin (1/3).

Dikatakan lagi, dalam data NTP Januari 2010 bila dibandingkan Desember 2009, empat dari lima sub-sektor mengalami penurunan, yaitu sub-sektor hortikultura, sub-sektor tanaman perkebunan rakyat, sub-sektor peternakan dan sub-sektor perikanan, yang masing-masing turun sebesar 0,25 persen, 0,73 persen, 0,93 persen dan 0,22 persen. Sedangkan sub-sektor tanaman pangan justru mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen.

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data statistik perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Januari 2010, yang disebutkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News