DBD Telan Korban Jiwa di Bekasi

DBD Telan Korban Jiwa di Bekasi
Nyamuk Aedes Aegepty penyebar demam berdarah. Foto: Health

jpnn.com, BEKASI - Demam berdarah deangue (DBD), masih jadi masalah serius di Kota Bekasi. Selama tahun ini, jumlah penderita penyakit musiman itu mencapai 594 kasus. Data yang diperoleh INDOPOS, dua warga tewas akibat penyakit gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

”Warga yang meninggal dua orang, satu orang dari Kecamatan Bekasi Utara, dan satu orang lagi tinggal di Kecamatan Jatiasih,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Sukrawati, Minggu (2/12).

Dia juga mengatakan, dari total 594 kasus sepanjang 2018, kata Dezy juga, wilayah Kecamatan Bekasi Utara tertinggi penderita DBB yang mencapai 129 kasus. Diikuti Kecamatan Bekasi Barat dengan 107 kasus. Lalu Kecamatan Bekasi Timur dengan 69 kasus. ”Sisanya, tersebar di sembilan kecamatan lainnya," katanya juga.

Dezy menambahkan, pada dasarnya DBD bisa diderita semua kalangan. Sebab, nyamuk aedes aegypti itu muncul dari lingkungan yang tidak bersih. Dia juga mengaku pihaknya sudah mengoptimalisasikan dalam penanggulangan kasus DBD dengan menggagas gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J) di setiap kelurahan.

Saat ini, kata dia juga, sejumlah kader jumantik yang ada di tiap-tiap kelurahan terus melakukan pembersihan sarang nyamuk. Tindakan itu sudah sesuai intruksi Wali Kota Bekasi nomor 440/289/dinkes/2017 tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk.

Sebelumnya, para periode Juli-September 2017, penderita DBD di Kota Bekasi mencapai 74 kasus. Dengan jumlah penderita DBD tahun ini yang mencapai 594 kasus, artinya ada kenaikan siginfikan..

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, gejala penyakit DBD yang sering timbul hampir serupa dengan demam tifoid dan cikungunya. Cirinya, kata dia juga, munculnya ruam – ruam merah yang tidak menghilang jika kulit ditekan.

Selain itu, penderita DBD karena menurunnya kadar trombosit darah hingga di bawah 100.000/mm3 saat dilakukan uji laboratorium. ”Sekarang kita menghadapi situasi cuaca yang tidak menentu. Beberapa hari ini intensi hujan tinggi, warga harus waspada potensi banjir dan DBD,” katanya juga.

Demam berdarah deangue (DBD), masih jadi masalah serius di Kota Bekasi. Selama tahun ini, jumlah penderita penyakit musiman itu mencapai 594 kasus

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News