Debat Capres, Anies Singgung 1 Milenial Jadi Cawapres, tetapi Ribuan Anak Muda Direpresi

Debat Capres, Anies Singgung 1 Milenial Jadi Cawapres, tetapi Ribuan Anak Muda Direpresi
Kontestan bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan menyampaikan paparannya dalam Debat Capres 2024 di KPU, Selasa (12/12/2023). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kontestan bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan menyampaikan visi dan misinya di bidang hukum, hak asasi manusia, dan pemerintahan pada Debat Pertama Capres Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12/2023).

Anies dalam paparannya langsung menyinggung soal hukum yang tegak ke bawah, tetapi tumpul ke atas, sekaligus menyinggung Gibran Rakabuming Raka sebagai anak milenial yang menjadi cawapres.

Tampil sebagai kontestan pertama di debat itu, Anies menyatakan hukum adalah alat untuk mencapai tujuan bernegara. Hukum, katanya, bukan tujuan pribadi penguasa.

“Ketika prinsip ini tidak dipahami, tidak dijadikan rujukan utama, dan tidak dipegang erat oleh pemimpin tertinggi, maka produk hukum yang dihasilkan dan praktik hukum yang berjalan akan menjadi tidak adil, tidak bermanfaat, dan tidak memberikan kepastian,” ujar Anes.

Selanjutnya Gubernur DKI 2027-2022 itu menyodorkan pertanyaan.

“Apa ini yang mau dilanjutkan? Tidak! Ini yang harus kita ubah,” katanya.

Lebih lanjut Anies mengatakan hukum di Indonesia mudah dibengkokkan untuk kepentingan penguasa. Hasilnya ialah deretan produk hukum yang bermasalah dengan proses yang bermasalah pula.

Anies menambahkan saat ini ada anak milenial yang menjadi cawapres. Namun, ada ribuan anak milenial lain dan generasi Z justru menghadapi represi.

Anies menyatakan ada satu anak milenial yang menjadi cawapres, tetapi disi lain ada ribuan milenial dan gen Z justru direpresi karena mengkritisi pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News