Debat Capres: Siapa Menteri Perempuan Tidak Prorakyat?

Debat Capres: Siapa Menteri Perempuan Tidak Prorakyat?
Jokowi dan Prabowo Subianto dalam Debat Capres, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin sempat adu argumen dengan Prabowo – Sandiaga soal pemberdayaan perempuan dalam debat capres - cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam.

Saat capres nomor urut satu Jokowi membanggakan sembilan menteri perempuan yang masuk dalam kabinetnya, Prabowo justru menyebut ada menteri perempuan yang tidak prorakyat.

“Yang kami masalahkan adalah kebijakan. Jangan hanya perempuan diangkat kita bangga. Tapi perempuan cakap prorakyat," kata Prabowo dengan wajah cukup serius.

Pernyataan Prabowo itu keluar saat disinggung Jokowi soal posisi strategis di partainya yang semuanya diduduki oleh kaum laki-laki, tidak ada perempuan.

Jokowi kemudian menyebut sembilan perempuan ada di kabinetnya. Dia menyebutkan beberapa menteri sebagai contohnya. Dia juga mengemukakan tentang panitia seleksi calon anggota KPK yang pernah dibuat semuanya terdiri dari perempuan.

Sementara, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf, Abdul Kadir Karding menilai tudingan Prabowo soal menteri perempuan tidak prorakyat, itu tanpa dasar. Karding menyebut, perempuan yang menjadi menteri kabinet pemerintahan Jokowi telah menorehkan prestasi.

“Itu dia gak punya data. Perempuan yang ada di kabinet Jokowi itu berprestasi,” kata Karding saat ditemui usai debat capres di Hotel Bidakara.

Karding mencontohkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik 2018 di Asia Pasifik Timur oleh majalah Global Markets atas kebijakan selama menjabat.

Dalam debat capres, Prabowo Subianto menyebut menteri perempuan ada yang tidak prorakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News