Dedi Mulyadi: Kalau Momentum Ini Lewat, ya tak Ada Artinya

Dedi Mulyadi: Kalau Momentum Ini Lewat, ya tak Ada Artinya
Dedi Mulyadi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANTUL - Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar sudah menjadi harapan publik.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu mengatakan, momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi citra partai yang kian terpuruk.

Hal itu ia sampaikan di sela kegiatan Pelantikan Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus Dialog Kader dalam rangka penyelamatan Partai Golkar di Gandung Pardiman Center, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu (3/12).

“Hari ini ada nuansa berbeda. Ketika dulu zaman Bang Akbar Tandjung, Golkar melakukan perubahan dari dalam tetapi tidak dipercaya dari luar, tekanan politiknya sangat luar biasa pada tahun 1999 dan tahun 2004. Hari ini terbalik, Golkar mendapatkan dukungan publik yang luar biasa untuk melakukan perubahan. Artinya, ini tergantung para pemimpin Golkar itu sendiri, publik sangat menunggu perubahan,” jelas Dedi.

Karenanya, Dedi mengingatkan agar momentum ini tidak terlewatkan. Sebab kata dia, dalam politik, jika momentum tidak digunakan dengan baik, maka tidak akan ada artinya untuk perubahan partai.

Hal ini juga berkaitan dengan kontestasi politik yang membutuhkan konsolidasi internal jelang Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.

“Kalau momentum ini lewat, ya tidak ada artinya,” singkatnya.

Langkah konsolidasi internal melalui mekanisme Munaslub ini lanjut Dedi, tidak perlu lagi menunggu proses hukum Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.

Dedi Mulyadi mengatakan, momentum adanya desakan Munaslub Golkar ini harus dimanfaatkan untuk memperbaiki citra partai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News