Delegasi Indonesia mendorong Penyelesaian Katowice Outcome
Pada kerangka transparansi, Indonesia berbagi kekhawatiran yang diungkapkan oleh beberapa negara dalam plennary, bahwa teks perampingan memiliki sejumlah elemen penting yang dihapus.
Perubahan signifikan telah dilakukan pada iterasi terakhir, baik dalam struktur maupun substansi.
“Kami melihat pentingnya Transparancy Framework (TF) dalam buku aturan PA. Dalam hal ini, Indonesia ingin melihat modality, procedure and guideline (MPG) yang komprehensif dan seimbang untuk TF antara tindakan dan dukungan, dan antar elemen dalam tindakan dan dalam dukungan," lanjut Ibu Nur.
Menutup intervensi dari Indonesia, Nur Masripatin menyampaikan bahwa titik-titik kekhawatiran yang berbeda dari Para Pihak harus dicari solusinya untuk mencapai kemungkinan kesepakatan bersama.
“Karena itu, sangat diperlukan untuk menunjukkan fleksibilitas serta kesediaan untuk berkompromi untuk mencapai hasil Katowice sebagaimana diamanatkan oleh Perjanjian Paris”, pungkas Nur Masripatin. (adv/jpnn)
Indonesia menyampaikan pandangannya pada Plenary Stocktaking perkembangan persidangan Ad Hoc Working Group on Paris Agreement yang dihadiri 197 negara.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya
- Local Hero Pertamina Group Boyong 8 Penghargaan KLHK di Ajang Festival PPKL 2024
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti