Demi Pasifik, Australia Pangkas Alokasi Dana Bantuan untuk Indonesia

jpnn.com, CANBERRA - Pemerintah Australia terus memangkas dana bantuan untuk Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Negeri Kangguru memperkuat pengaruh di kawasan Pasifik.
Menurut data Partai Buruh, bantuan untuk Indonesia dan Vietnam dipangkas sebesar 50 persen sejak 2014 lalu. Bantuan untuk Kamboja dikurangi sebesar 33 persen, sementara sumbangan untuk Filipina dan Laos turun masing-masing 44 persen dan 41 persen.
Pasifik merupakan satu-satunya kawasan yang menerima bantuan lebih banyak dibanding periode 2014-2015. Partai Buruh mencatat kenaikan bantuan sebesar 17 persen untuk wilayah tersebut.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjadikan peningkatan peran Australia di kawasan Pasifik sebagai salah satu prioritas kebijakan luar negeri pemerintahannya.
Papua Nugini menjadi penerima bantuan terbesar, dengan penambahan dana bantuan sebesar AUD 82 juta (Rp 750 miliar) sejak periode 2014-2015.
Menteri Pembangunan Internasional Australia Alex Hawke tengah melakukan peninjauan ulang besar-besaran terhadap program bantuan pembangunan negaranya.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan bahwa program bantuan Australia terjangkau dan efektif. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Pemerintah Australia terus memangkas dana bantuan untuk Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Redaktur & Reporter : Adil
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial