Demo Buruh Bikin Banyak Perusahaan Hengkang dari Batam

Masalah perburuhan ini sangat krusial. Zainuddin mengatakan demo menurunkan daya saing Batam.
"Kedua belah pihak memiliki pandangan dan survey sendiri-sendiri mengenai jumlah upah yang tepat. Ini yang membuat tidak adanya kepastian," katanya.
Di satu sisi pihak pengusaha sedikit dirugikan karena tiap tahun harus selalu melakukan revisi.
"Idealnya penetapan upah itu dua tahun sekali agar pengusaha bisa menentukan langkah dengan baik tanpa diganggu persoalan yang sama tiap tahunnya," ujarnya.
Pemerintah juga tampaknya menjadi gamang dalam hal ini. Karena harus bersikap netral, maka pemerintah takut jika keputusannya tidak tepat sehingga menyakiti salah satu pihak.
"Pemerintah buatlah regulasi yang kuat dan berikan solusi dan kepastian. Masalah perburuhan ini benar-benar menjadi hambatan (bottlenect) investasi," pungkasnya.(leo)
Kisruh yang terjadi tiap tahun mengenai penetapannya dianggap mengganggu dunia investasi dan menurunkan daya saing Batam di mata investor.
Redaktur & Reporter : Budi
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024