Demo Undang-Undang Tewaskan 28 Orang

Demo Undang-Undang Tewaskan 28 Orang
Demo Undang-Undang Tewaskan 28 Orang
"Sejauh ini Dhaka Medical College Hospital sudah menerima 11 mayat. Satu di antaranya polisi yang tewas karena lehernya ditebas golok," lapor Mozammel Haq, salah seorang personel kepolisian. Sedangkan 11 mayat yang lain dibawa ke tiga rumah sakit berbeda di ibu kota. Kini polisi berusaha mengidentifikasi mayat-mayat korban kekerasan tersebut.

Menurut Kepolisian Dhaka, jumlah korban tewas masih akan bertambah. Sebab, aksi kekerasan yang berlangsung sejak Minggu itu membuat ratusan orang terluka. Beberapa di antaranya, konon, terluka cukup serius. Saat ini kondisi ibu kota sudah lebih kondusif. Sejumlah aparat masih berjaga di Motijheel dan beberapa lokasi strategis lain meski massa bubar sejak kemarin pagi.

Selain di Dhaka, bentrok aparat dan kaum radikal terjadi di Kota Kanchpur yang terletak di sisi tenggara ibu kota. Lebih dari 5.000 orang terlibat aksi saling serang dengan polisi dan penjaga perbatasan. "Kami terpaksa menggunakan peluru asli untuk membubarkan massa yang anarkistis," kata Kepala Polisi Kanchpur Abdul Matin. Dalam insiden tersebut enam orang tewas. Tiga di antaranya polisi.

Bentrokan maut itu bermula dari aksi puluhan ribu orang Hefajat-e-Islam. Kelompok radikal itu berunjuk rasa di enam jalan raya dan memaksa lalu lintas dari Dhaka menuju kota lain terputus.

DHAKA--Ketegangan antara pemerintah sekuler Bangladesh dan kelompok radikal kembali melahirkan aksi kekerasan. Senin (6/5) sedikitnya 28 orang tewas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News