Demokrat Harus Bersih-Bersih

Demokrat Harus Bersih-Bersih
ILUSTRASI. FOTO: DOK.PD

jpnn.com - DENPASAR - Komentar sejumlah pihak pasca tertangkapnya anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Dapil Bali, I Putu Sudiartana. Putu ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Selasa malam (28/6).

Terbaru, atas penangakapan Putu Leong-sapaan I Putu Sudiartana bersama dua staf pribadinya dalam kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Barat senilai Rp 500 juta plus USG 40 ribu, itu juga memantik reaksi dari sejumlah pengamat politik.

Salah satunya dari pengamat politik yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana, Dr I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si. Saat dikonfirmasi, Kamis kemarin (30/6), ia prihatin dengan tertangkapnya wakil rakyat asal Bali ini.

Bahkan, dengan kasus yang menimpa pemilik suara73.348 suara pada pemilihan legislatif (Pileg) 2014 lalu, hal itu juga akan berdampak pada citra Bali.

"Citra Bali akan tercoreng. Apalagi banyak orang tahu dia salah satu wakil rakyat dari Partai Demokrat asal Bali yang duduk di Senayan,” tegas Suka Arjawa.

Untuk itu, menurut Suka Arjawa, jika tidak segera "dibersihkan" kasus Putu Leong ini akan makin menambah citra buruk dan kredibilitas dari partai besutan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ini ujian berat bagi Partai Demokrat. Selain partai besar, Demokrat juga mengklaim sebagai partai yang bersih,” jelas Arjawa.

Untuk itu, kata dia, Partai Demokrat perlu bersih-bersih secara besar-besaran di internal. Selain itu, kasus yang menjerat Leong merupakan bagian dari kegagalan proses kaderisasi Partai Demokrat di Bali.

DENPASAR - Komentar sejumlah pihak pasca tertangkapnya anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Dapil Bali, I Putu Sudiartana. Putu ditangkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News