Demokrat Pecah, Wajar Pak SBY Marah

jpnn.com, JAKARTA - Ferdinand Hutahaean menilai kemarahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas perpecahan yang menimpa Partai Demokrat (PD) pasca Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumut merupakan hal yang wajar.
KLB yang berlangsung pada Jumat (5/3) kemarin, telah memecat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (purn) Moeldoko sebagai ketua umum partai berlambang bintang mercy.
Sebagai ketua majelis tinggi partai, kata Ferdinand, reaksi SBY hal biasa dan dia memang harus merespons keadaan yang menimpa Demokrat.
"Wajar Pak SBY marah dan itu lumrah, justru aneh kalau Pak SBY tidak marah," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Sabtu (6/3).
Namun, kata mantan kader PD ini, solusi dari permalasahan yang menimpa Demokrat bukan marah atau sikap kecewa.
"Apalagi menekan-nekan Pak Jokowi seolah ini keputusan di tangan Pak Jokowi. Tidak sama sekali, keputusannya nanti ada di pertempuran hukum," sebut Ferdinand.
Soal tudingan dan tuduhan bahwa KLB itu tidak sah dan ilegal, Ferdinand menilai itu juga pendapat yang memang seharusnya dinyatakan begitu oleh SBY.
"Justru aneh kalau Pak SBY tidak menyatakan itu ilegal. Tetapi sekali lagi, apakah itu menyelesaikan masalah? Tidak sama sekali. Karena ini pecah dua kubu yang pasti akan saling mengeklaim kebenaran masing-masing," katanya.
Pak SBY menilai KLB Demokrat yang memecat AHY dan menetapkan Moeldoko sebagai ketum tidak sah dan ilegal.
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Perkuat Diplomasi Kebangsaan RI Hadapi Geo-Ekonomi, Ibas Mendorong Kolaborasi ASEAN Plus
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital