Dengan Tulang Patah dan Hati yang Sedih, Khabib Nurmagomedov Masih Luar Biasa

Dengan Tulang Patah dan Hati yang Sedih, Khabib Nurmagomedov Masih Luar Biasa
Khabib Nurmagomedov. Foto: ANTARA/REUTERS/Christopher Pike/am

Abdulmanap lah yang melatih Khabib bertarung sejak kecil, dan kerap berada di sudutnya (corner) saat dia menang atas Dustin Poirier di Abu Dhabi pada September 2019.

Kepergian sosok ayah menjadi titik balik tersendiri bagi Khabib.

Tak ada lagi yang melatih, mendampingi bepergian untuk duel ataupun sekadar memberikan suntikan semangat di setiap pertarungan.

Meski tanpa Abdulmanap, tetapi Khabib tetap menjalankan rencananya untuk kembali ke Abu Dhabi.

Laga kontra Gaethje pun menjadi laga perdana Khabib setelah kematian ayahnya.

Dia pun memenuhi janjinya untuk menghabisi lawannya dan mempertahankan gelar juara dunia kelas berat ringan.

Selain laga perdana, pertarungan tersebut sekaligus menjadi laga terakhirnya sebagai petarung MMA profesional.

Dia telah berjanji kepada ibunya yang tak ingin Khabib bertarung tanpa ayahnya.

Khabib Nurmagomedov memberikan pesan menyentuh setelah mengalahkan Justin Gaethje.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News