Densus 88 Dituding Tangkap Orang Saat Salat

Komnas HAM Akan Lakukan Investigasi

Densus 88 Dituding Tangkap Orang Saat Salat
Densus 88 Dituding Tangkap Orang Saat Salat
JAKARTA -- Profesionalisme Detasemen Khusus Anti Teror Polri sedang diuji. Di tengah-tengah perburuan mengejar Abu Tholut dan jaringannya, korps burung hantu ini dituding melanggar hak asasi manusia. Kartini Panggabean, istri tersangka Khairul Ghazali menulis pengakuan yang menyebut Densus 88 memukuli suaminya saat sedang menunaikan salat maghrib.

Dalam pengakuan yang diperoleh Jawa Pos, Kartini menjelaskan suaminya sedang salat berjamaah dengan tiga orang tamunya. "Saat itu bang Jali ( panggilan Khairul Ghazali) dan empat temannya salat berjamaah di ruang belakang dekat dapur," ujar Kartini dalam dokumen pengakuan yang ditandatanganinya.

Tiba-tiba sebuah mobil datang, terdengar suara dari luar ada orang berteriak-teriak. "Saat itu ketiga anak saya masih bermain di rumah tetangga..Saya terkejut karena pas saya di depan pintu saya lihat sudah turun dari mobil 30 orang bersenjata. Anak-anak saya diam tak bersuara. Densus 88 langsung saja menerobos masuk ke dalam rumah dengan bersenjata," katanya.

Menurut perempuan berjilbab itu, Densus menembakkan senjatanya.  "Sepasang daun pintu rumah kami ditunjang (ditendang) sama Densus 88. Tidak ada baku tembak, tidak ada perlawanan dari  dalam rumah, karena Bang Jali sedang sholat, sedang membaca surah al-Qur"an sehabis, membaca surah al-Fatihah," katanya.

JAKARTA -- Profesionalisme Detasemen Khusus Anti Teror Polri sedang diuji. Di tengah-tengah perburuan mengejar Abu Tholut dan jaringannya, korps

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News