Densus 88 Temukan 50 Kg Bom

Teroris Palembang Jaringan Buron Singapura

Densus 88 Temukan 50 Kg Bom
Tim Densus 88 bersama Gegana Polda Sumsel mengamankan benda yang diduga bahan bom, di lokasi penangkapan teroris di Palembang. Foro: Sumeks.
Ketika didesak mengenai jumlah dan nama pelaku kejahatan yang sudah ditangkap, Kapolda mengaku tidak tahu. Saat dikonfirmasi ada tidaknya kaitan antara para tersangka dan terpidana teroris buron nomor wahid Singapura, Mas Selamat Kastari, Kapolda tidak menjawab secara tegas. ”Bisa saja ada keterkaitan karena jaringan teroris luas. Mereka bisa selalu bergabung baik dari Aceh, Lampung, dan Jawa,” ujarnya.

Juru Bicara Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira juga membenarkan adanya penangkapan sejumlah orang yang diduga terkait terorisme di Palembang, Sumatera Selatan. Tetapi, dia tidak bersedia merinci penangkapan dan identitas maupun jumlah orang yang ditangkap.

Abubakar mengatakan belum menerima laporan rinci dari petugas reserse maupun Detasemen Khusus yang berada di lapangan, sehingga belum bisa memberi keterangan lebih rinci. Termasuk adakah keterkaitan orang-orang yang ditangkap itu dengan jaringan teroris yang selama ini sudah banyak ditangkap.

Di lapangan, informasi mengenai siapa saja dan berapa orang yang tertangkap juga sangat tertutup. Ada yang menyebut tujuh orang, tetapi ada juga yang menyebut sembilan orang. Salah seorang yang ditangkap bahkan disebut-sebut warga negara Singapura.

Diperoleh informasi juga bahwa dari rumah yang digerebek kemarin polisi mengamankan sejumlah rangkaian bom dan bahan peledak berkekuatan tinggi.

Sumber koran ini di Mabes Polri mengatakan, ada delapan pelaku teror yang diamankan dari sejumlah lokasi. Penangkapan mereka membuktikan bahwa ahli bom Dr Azhari yang tewas ditembak di Batu pada 9 November lalu ternyata berhasil menurunkan kemampuannya kepada anak didiknya. ”Termasuk pada Upik Lawanga, buron dalam kasus Poso, yang kita cari,” katanya.

Namun, sumber tersebut tidak mengonfirmasi apakah Upik ada dalam jaringan yang dibekuk itu. ”Yang jelas, Noordin M. Top belum ada. Yang kita tangkap itu dari mana-mana, tidak hanya jaringan Poso,” tambahnya.

Meski begitu, sumber itu menutup rapat saat ditanya akan diledakkan di mana bom-bom maut tersebut. ”Jangan, nanti bisa membuat resah masyarakat. Ini jaringan yang dulu juga (Jamaah Islamiyah),” sambungnya.

PALEMBANG – Sejumlah orang yang ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (1/7), ternyata betul-betul terlibat jaringan terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News