Densus 88 Temukan 50 Kg Bom

Teroris Palembang Jaringan Buron Singapura

Densus 88 Temukan 50 Kg Bom
Tim Densus 88 bersama Gegana Polda Sumsel mengamankan benda yang diduga bahan bom, di lokasi penangkapan teroris di Palembang. Foro: Sumeks.
Sumber itu melanjutkan, bom yang dibuat jaringan tersebut diperkirakan berjumlah 40 buah dan baru ditemukan 22 buah. ”Sisanya masih kita cari ke segala arah,” katanya. Jaringan ini juga terkait dengan Mas Selamat Kastari dan H –warga Singapura yang juga telah dibekuk. Bom itu memiliki kemampuan ledakan lebih besar daripada bom Bali I. Hari ini mereka diterbangkan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Pengungkapan kasus teror dalam skala besar di Palembang mendapat dukungan dari fungsi polisi yang lain, seperti Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Dua anggota Puslabfor tadi malam terbang ke Palembang untuk mengidentifikasi sejumlah bahan peledak dan bom rakitan yang ditemukan. ”Mereka membantu cabang Labfor Palembang,” kata Kapuslabfor Polri Brigjen Pol Ruslan Riza saat dihubungi tadi malam.

Selain meneliti dan mengambil sampel bom-bom rakitan yang telah disita dari sejumlah lokasi, tim akan menjejak di lokasi mana saja bom mematikan itu dirakit. Sebab, di setiap tempat perakitan bom pasti ditemukan residu bahan peracik bom seperti potasium klorat. ”Namun, hingga kini belum ada laporannya. Yang bertugas menonaktifkan bom-bom tersebut Gegana,” tambahnya.

 

Sisir Lagi TKP

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang di-back up Satbrimob Polda Sumsel kembali mendatangi lokasi penangkapan di Jl Papera RT 34 No 2110 Kel Sei Pangeran, Palembang. Sejak pukul 09.00 mereka menyisir TKP. Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres (Grup Jawa Pos), penyisiran tersebut terkait temuan bahwa di tempat itu masih ada bom aktif.

Pengamatan dari radius 150 meter, di TKP satuan Gegana yang berseragam lengkap tampak sedang menjinakkan bom. Beberapa petugas mengeluarkan beberapa gulung kabel yang sepertinya alat untuk menjinakkan bom. Petugas juga menggunakan peralatan detektor. Sebab, informasi yang didapat koran ini, bom tersebut ditanam dalam tanah. Penyisiran tidak hanya di TKP, tapi beberapa areal di luar TKP.

Saat tim Gegana melakukan penyisiran, situasi terasa tegang. Petugas mengevakuasi warga di sekitar lingkungan rumah bercat kuning yang diduga masih terdapat peledak aktif. Warga dilarang masuk sejak police line dipasang pukul 07.00 hingga kegiatan tersebut berakhir sekitar pukul 18.00. Akibatnya, beberapa warga mengeluh karena aktivitas sehari-hari mereka terganggu. Tapi, warga tidak bisa berbuat apa-apa dan menuruti instruksi petugas. Bahkan, beberapa wartawan televisi yang meliput di dalam areal police line diminta menjauh.

PALEMBANG – Sejumlah orang yang ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (1/7), ternyata betul-betul terlibat jaringan terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News