Deputi Kemenpora Kunjungi Pesantren Penghasil Atlet Nasional

Deputi Kemenpora Kunjungi Pesantren Penghasil Atlet Nasional
Deputi IV Kemenpora, Staf Asdep Sentra Olahraga Rudi bersama pengurus pesantrean Al Husainiy dan sebagian siswa sekola. Foto: kemenpora for jpnn

jpnn.com, BIMA - Plt Deputi IV Kemenpora Yuni Poerwanti memaksimalkan kunjungannya ke Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan mendatangi salah satu pondok pesantren penghasil atlet nasional, Al Husainiy.

Pesantren tersebut istimewa, karena salah satu generasi emas atletik di nomor estafet pada SEA Games 2011 itu lahir dari pusat pendidikan agama tersebut.

"M Fadlin, dia atletik itu lahir dari sini. Bakatnya terlihat di pekan olahraga pondok pesantren nasional," kata pengasuh pesantren Al Husainiy, Ramli H Ahmad.

Dia pun menegaskan bahwa animo santri ataupun murid di sekolah milik pondok pesantren tersebut untuk berolahraga juga cukup tinggi. Tapi sayang, fasilitas yang dimiliki belum begitu memadai. Andai memadai, maka bukan tak mungkin bakal lahir banyak atlet Indonesia dari pesantren ini.

Sementara itu, Yuni menegaskan bahwa peran pesantren sebagai penghasil atlet tak bisa dipandang sebelah mata. Dia mencontohkan, salah satu atlet yang kini terkenal dan lahir dari pesantren dengan produk Liga Santri Nusantara adalah striker Timnas Indonesia U-19 Rafli Mursalim.

"Peran pesantren memang tak hanya mengajarkan pendidikan agama. Tapi harus diakui santri, juga ada yang mempunyai potensi menjadi atlet," tuturnya.

Dia juga memiliki ide, bahwa Liga Santri Nsuantara nantinya tak hanya di cabang olahraga sepak bola, tapi bisa lebih banyak lagi. Mengingat, sosok Tontowi Ahmad, pebulu tangkis ganda campuran andalan Indonesia tersebut menjadi jagoan di dunia dan meraih emas Olimpiade itu dulunya adalah juga santri. (dkk/jpnn)


Deputi Kemenpora menyempatkan diri mendatangi salah satu pondok pesantren penghasil atlet nasional, Al Husainiy di Bima NTB.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News