Detik-detik Kepala Pendaki Gunung Rinjai Terbentur Batu, Duh

Detik-detik Kepala Pendaki Gunung Rinjai Terbentur Batu, Duh
Suasana saat para pendaki Gunung Rinjani dievakuasi menuju Sembalun pada Senin lalu (30/7). Foto: MUHAMMAD ASHAR FOR JAWA POS

jpnn.com - Muhammad Ashar, pendaki Gunung Rinjani, bercerita tentang detik-detik terjebak longsor saat terjadi gempa Lombok, Minggu (29/7).

SAHRUL YUNIZAR, Lombok Timur

TEBING berjatuhan. Debu gelap beterbangan. Longsoran bebatuan menutupi jalur pulang menuju Senaru.

Masih ditambah rentetan gempa susulan. Juga, kabar-kabar mencemaskan yang berseliweran. Dari jembatan putus sampai jalur yang retak.

Semuanya susul-menyusul menghampiri Muhammad Ashar dan siapa saja yang berada di Danau Segara, Gunung Rinjani, pada Minggu pagi itu (29/7). Setelah lindu 6,4 skala Richter menghajar Lombok.

Kepanikan otomatis menyeruak. Termasuk kepada dua pendaki asal Jakarta yang dikawal Ashar: Ayu dan Ano.

Di tengah kegentingan itu, tiba-tiba saja porter 23 tahun tersebut teringat nanas. Buah tersebut dia bawa sebagai bekal tiap kali mengantar pendaki menaiki Rinjani.

”Saya inisiatif mengupas nanas biar kedua tamu saya merasa tenang. Untuk netralkan suasana saja,” imbuh pemuda yang akrab disapa Anca itu kepada Jawa Pos.

Muhammad Ainul Muksin, pendaki Gunung Rinjani, panik saat gempa Lombok mengguncang, kepalanya membentur bebatuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News