Detik-Detik Menegangkan Operasi Polda NTB Menangkap Ujang dan Diana

Detik-Detik Menegangkan Operasi Polda NTB Menangkap Ujang dan Diana
Polda NTB menangkap terduga pengedar sabu-sabu di Gili Trawangan. Foto: Harli/Lombok Post

Setelah diinterogasi beberapa saat, Diana dan Ujang mengakui sabu-sabu tersebut miliknya. Dia mengaku, barang tersebut bukan untuk dijual. Tetapi digunakan sendiri. “Saya pakai sendiri. Kami berdua ini pengguna,” kilah Diana.

Namun handphone Ujang dan Diana yang sudah diamankan petugas tidak bisa berbohong. Beberapa catatan percakapan di handphone mereka membuktikan adanya aktivitas jual beli sabu. “Ini apa? Kamu jual beli kok,” kata Helmi membantah pengakuan Diana.

Petugas yang sudah berkoordinasi dengan aparat desa setempat melanjutkan penggeledahan. Dari penggeledahan badan Diana dan Ujang tidak ditemukan barang bukti.

Saat menggeledah rumah yang ditempati pasutri itu, polisi menemukan lima poket sabu-sabu. Dua poket ditemukan di dekat dapur, dua poket di lantai kamar mandi, dan satu poket di dalam kloset.

Ditemukan juga ratusan plastik klip kosong sisa sabu. Ada juga timbangan elektrik yang ditemukan di dekat sumur rumah.

Setelah diperlihatkan chat dan barang bukti hasil penggeledahan, Diana tak bisa mengelak. Dia hanya diam dan mengakui perbuatannya. “Saya akui saya salah, pak,” kata Diana kepada petugas.

Dari penangkapan Ujang dan Diana, petugas melakukan pengembangan.

Tim POlda NTB menangkap lagi dua orang yaitu Dika dan Rifai. Keduanya merupakan anak buah Ujang dan Diana. Mereka tertangkap di dekat rumah Ujang dan Diana.

Satu per satu, petugas dari Polda NTB memanjat tembok yang mengelilingi sebuah rumah. Awas, ada CCTV!

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News