Devi si Juara Dunia Hapkido Menangis, Semoga jadi Tentara

Devi si Juara Dunia Hapkido Menangis, Semoga jadi Tentara
Devi Safitri, juara dunia Hapkido, disambut meriah masyarakat, pelajar dan pegawai di lingkungan Pemkab Kubu Raya, Selasa (31/7). Foto: Syamsul/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com - Devi Safitri, gadis yatim piatu asal Kubu Raya, Kalbar, yang meraih gelar juara dunia hapkido, tak mampu menahan harunya. Remaja 21 tahun ini terus meneteskan air mata melihat warga dan jajaran Pemkab Kubu Raya menyambutnya dengan meriah, Selasa siang (31/7).

Laporan: Syamsul Arifin

Setiba di Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, juara World Hapkido Championship Seoul 2018 Korea Selatan itu dikalungi selendang batik bercorak mangrove. Dia tidak menyangka mayarakat, pelajar dan pegawai di lingkungan Pemkab Kubu Raya menyambutnya dengan meriah.

Dari Bandara Supadio, dia diarak hingga halaman kantor Bupati Kubu Raya. Saking harunya, terlihat Devi memegang erat tangan Sekretaris KONI Kalbar.

Sampai di kantor Pemkab Kubu Raya, Devi semakin terharu. Melihat para pelajar yang berjejer menyambutnya. Saking terharunya, Devi tidak bisa mengucapkan apa-apa. Hanya tangis harus terpancar dari kedua matanya.

Begitu pula ketika diminta memberikan kata sambutan, Devi tidak terlepas dari tangis. Dia mengaku teringat kedua orangtuanya yang telah wafat. Meskipun terus menangis, Devi berusaha memberikan sambutan dan memotivasi para atlet, khususnya di Kubu Raya.

Devi si Juara Dunia Hapkido Menangis, Semoga jadi Tentara

“Pertama saya ingat orangtua dan terharu, bisa disambut seperti ini,” ujarnya.

Devi Safitri, juara dunia hapkido asal Kubu Raya, Kalbar, saat ini sedang mengikuti tahapan seleksi anggota tentara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News