Dhania Eliezar
Oleh: Dahlan Iskan
Setelah menyita laptop yang rusak, mereka mau meninggalkan rumah Baiquni. Mereka seperti putus asa: hanya mendapat barang bukti yang sudah dirusak.
Ketika mereka akan pamit dari rumah Baiquni, Dhania datang. "Yang ini tidak dibawa sekalian?" ujar Dhania kepada penyidik.
Sambil berkata begitu Dhania mengambil copy rekaman tersebut.
Penyidik pun mendapatkan barang bukti yang sangat berharga. Khususnya dalam mengaitkan pembunuhan itu dengan dalang Sambo.
Anda sudah tahu: sebelum itu ada upaya Sambo untuk cuci tangan. Sambo membuat skenario bahwa dia tidak di rumah saat ''tembak-menembak'' terjadi.
Akan tetapi, dengan copy rekaman itu, Sambo ternyata cuci tangan dengan darahnya sendiri.
"Menurut pendapat saya, lebih penting rekaman yang diberikan Dhania itu dibanding pengakuan Eliezer," ujar Roy yang juga pernah lama memimpin The Jawa Pos Institute of Pro-otonomi.
Roy pernah bikin iri wartawan se-kantor. Roy-lah yang berhasil menaklukkan cinta wartawati kami yang tercantik saat itu.
ANDA terkejut lagi kemarin: Richard Eliezer dijatuhi hukuman sangat ringan. Hanya 18 bulan penjara, padahal dia yang menembak Brigadir Yosua.
- Seragam Baru
- Pajero Jatuh ke Jurang Sedalam 200 Meter di Cianjur, Sopir Meninggal Dunia
- Dianggap Punya Harta Fantastis, Kepala Bea Cukai Purwakarta Anggap Ada Pemutarbalikkan Fakta
- Berkas P21, Anak Buah Egianus Kogoya Diserahkan Polisi ke Kejaksaan
- Dikritik Mahasiswa Lewat Medsos, Rektor Unri Lapor Polisi
- Alvin Lim: Penetapan Tersangka Kepada Panji Gumilang Tidak Sah