Di Balik Industri Perkebunan Australia: Nasib Pekerja yang Menopang Sumber Pangan
Selasa, 14 Desember 2021 – 22:22 WIB

Petani semakin harus mengandalkan pekerja migran sementara untuk mengisi kekosongan pekerja pemetik buah di Australia. (ABC News)
Pemerintah Australia juga mengusulkan undang-undang baru, yang jika disahkan, akan memasukkan pelanggaran pidana kepada mereka yang mengeksploitasi pekerjanya karena status migrasi mereka.
Ada juga rencana untuk memecahkan masalah kekurangan tenaga kerja di sektor perkebunan dengan meluncurkan visa pertanian baru bagi pekerja asal Asia Tenggara, yang nantinya bisa menuju ke status penduduk tetap atau 'permanent resident'.
Seperti yang dikatakan seorang pekerja: "Kami yang memanen apa yang Anda makan. Maka perlakukanlah kami seperti orang lokal Australia.
*Nama telah diubah untuk alasan privasi
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Dewi, seorang pekerja di Australia mengatakan teman-temannya yang tak memiliki visa dan dokumen resmi takut dideportasi, jika melaporkan perlakuan buruk dari majikannya
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Kemenaker Targetkan 50 Ribu Calon Pekerja Ikut Program Magang Nasional
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina