Di Balik Kemewahan Itu

Oleh Dahlan Iskan

Di Balik Kemewahan Itu
Dahlan Iskan menyaksikan turis Eropa mengenakan abaya di Masjid Hariri, Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Keesokan harinya saya ke taman itu. Ingin memotret patung itu. Dengan latar belakang gedung berspanduk STOP itu.

“Aktivis menetang berdirinya gedung itu,” ujar sopir Uber saya. “Itu lambang kerakusan Solidare,” tambahnya.

Pantai, kata mereka, adalah tanah publik. Tidak boleh dikuasai oleh perusahaan seperti itu.

Ternyata ada juga cerita pribadi. Di balik ketidaksukaannya pada Hariri.

“Ayah saya dulu rumahnya di pusat kota ini. Digusur Solidare,” katanya. “Sampai sekarang ganti ruginya belum beres.”

Sebenarnya saham keluarga Hariri di Solidare tidak besar. Hanya sekitar 6 persen.

Dalam akta pendirian memang ditegaskan: tidak boleh ada yang punya saham di atas 6 persen. Saham Solidare diperdagangan di pasar modal.

Di balik kemewahan memang sering tersimpan kegelisahan, kecemberutan, rasa ketidak adilan dan kemarahan.

Habis salat saya heran: kok ada empat wanita berabaya hitam ngobrol sambil berdiri. Di dalam masjid. Saya hampiri. Ternyata mereka wanita Italia. Turis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News