Di Balik Putusan Roe v Wade Mengenai Aborsi 50 Tahun Lalu, Ada Cerita Seorang Perempuan Malang

Terlepas dari reaksi awalnya, saudara perempuan Gerri, Leona kemudian menjadi bangga dengan foto itu.
Dalam film dokumenter tersebut, dia difilmkan di rapat umum, memegang poster bertuliskan: "Ini saudara perempuan saya."
"Ibu saya sangat, sangat mencintai adiknya. Dan dia mengutarakannya dengan benar," kata Elka.
"Dia berkata, 'Inilah yang terjadi ketika perempuan kehilangan hak untuk memilih'."
Hak-hak lain yang terancam hilang
Hakim Pengadilan Tinggi Clarence Thomas menulis bahwa pengadilan "harus mempertimbangkan kembali" putusan masa lalu lainnya yang memberi orang Amerika hak-hak tertentu.
Dia merujuk kasus-kasus kunci yang menjamin akses ke kontrasepsi, dan melegalkan hubungan sesama jenis dan pernikahan sesama jenis.
"Dalam kasus-kasus mendatang, kita harus mempertimbangkan kembali semua preseden proses hukum substantif pengadilan ini, termasuk Griswold, Lawrence, dan Obergefell," tulisnya.
Dengan melakukan itu, dia menegaskan ketakutan jutaan orang Amerika bahwa beberapa konservatif tidak akan puas hanya dengan membatalkan hak aborsi.
Tanpa uang dan akses ke aborsi legal, seorang perempuan hamil berusia 28 tahun mengambil tindakan sendiri
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM