Di Daerah Ini Nelayan Asing Masih Tabrak Kapal Nelayan Lokal

Di Daerah Ini Nelayan Asing Masih Tabrak Kapal Nelayan Lokal
Di Daerah Ini Nelayan Asing Masih Tabrak Kapal Nelayan Lokal

Pihaknya pun mengusulkan, agar setiap kapal asing yang ditangkap baik oleh kapal pengawas perikanan Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) maupun aparat lainnya untuk bisa dibawa ke Anambas. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat melihat langsung serta tidak bertanya-tanya mengenai kinerja instansi tersebut.

"Saya minta segera tindaklanjuti laporan tersebut. Kalau boleh, kapal yang sudah ditangkap ditarik kesini. Jangan keluar. Tidak nampak sama
masyarakat kita," ungkapnya.

Yunizar, meluruskan bahwa insiden kapal nelayan lokal Anambas yang menjadi korban kapal nelayan asing bukan terjadi pada dua hari yang lalu. Tapi sudah terjadi sejak hari Minggu (8/3) silam. Data ini menurutnya merupakan data yang masuk dari laporan masyarakat nelayan ke DKP Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Laporan ini yang masuk ke kami. Kejadiannya bersamaan dengan insiden yang dialami oleh nelayan Kecamatan Siantan Timur. Kejadiannya lebih
kurang dua mil dari Pulai Mangkai," terangnya. Pihaknya menambahkan, kapal pengawas perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)
menurutnya rutin untuk melakukan pengawasan dititik yang dianggap rawan.

Meski demikian, kendala Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi hal yang menjadi pertimbangan ketika menindaklanjuti laporan yang masuk dari
Anambas. "Untuk anggaran mengenai hal itu mereka punya. Hanya saja, untuk pengisiannya mereka harus ke Natuna atau ke Batam," bebernya.
(sya/jpnn)


ANAMBAS - Kepala Desa Keramut kecamatan Jemaja Markus, bersama sejumlah kepala desa lainnya mendatangani Bupati kepulauan Anambas Tengku


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News