Di Depan Generasi Milineal, Bamsoet Jelaskan Perbedaan Pemimpin Adil dan Zalim
Di depan generasi milineal, Bamsoet juga menjelaskan perbedaan pemimpin adil dengan yang zalim.
Dalam konteks keagamaan, kata Bamsoet, pemimpin yang adil dan amanah dapat dicari rujukannya dalam kepemimpinan para tokoh alim ulama.
Pemimpin yang adil dan amanah akan mendapatkan tempat yang sangat mulia di sisi Tuhan.
Sebaliknya, pemimpin yang zalim diibaratkan sebagai noda bagi agama.
"Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, hadirnya pemimpin yang adil dan amanah akan bermuara pada lahirnya kepercayaan rakyat," kata Bamsoet lagi.
Melalui kepercayaan inilah, lanjut dia, kepemimpinan akan berjalan efektif dan berdampak pada optimalisasi berbagai program pembangunan yang bertujuan membawa kemanfaatan bagi rakyat.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, terdapat prinsip good and clean governance (pemerintahan yang baik dan bersih) untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adil dan amanah.
Menekankan kepada penyelenggaraan tata kelola pemerintahan untuk menjalankan keterbukaan (transparansi), pertanggungjawaban (akuntabilitas), kepercayaan (reliabilitas), kemudahan akses (aksesibilitas), penghormatan terhadap hukum, serta budaya melayani dan mengabdi pada kepentingan publik.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong generasi milineal menjadi pemimpin yang adil dan amanah di Kuliah Umum Kepemimpinan Masa Depan yang digelar SMA Muhammadiyah 3 Jakarta secara virtual, Selasa (31/8).
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Amir Uskara Sebut PPHN Harus Memuat Target Pembangunan yang Terarah, Bukan Cuma Asumsi