Di Kapal yang Dibom Itu Masih Ada Mobil Jeep dan Truk

Di Kapal yang Dibom Itu Masih Ada Mobil Jeep dan Truk
BUKTI SEJARAH: Inilah salah satu dari empat kapal yang tenggelam akibat di bom oleh Permesta pada tahun 1958 silam. Foto: DEDI YOYO FOR RADAR SULTENG

jpnn.com - jpnn.com - Donggala, Sulewesi Tengah. Daerah dengan julukan kota tua ini sangat banyak menyimpan cerita masa penjajahan Belanda.

LAPORAN : UJANG SUGANDA

Deretan bangunan peninggalan kolonial Belanda menjadi bukti kuat Donggala memang pernah menjadi salah satu pusat kedudukan bangsa asing.

Selain bangunan bersejarah,ada pula peristiwa peperangan yang terjadi di Kabupaten tertua di Sulteng ini.

Salah satunya adalah tragedi pengeboman empat kapal di pelabuhan Donggala pada tahun 1958 silam. Meski telah puluhan tahun berlalu, bukti tragedi tersebut masih ada hingga saat ini.

Tenggelamnya empat kapal yakni KM Mutiara, KM Moro, KM Giliraja dan KM Nuburi di sekitar perairan pelabuhan Donggala menjadi saksi bisu kejadian tersebut. Kapal-kapal itu masih utuh di dalam dasar laut pelabuhan Donggala.

Tragedi itu menjadi sebuah cerita turun temurun bagi masyarakat sekitar Pelabuhan Donggala. Salah seorang pria tua ternyata melihat langsung peristiwa tersebut.

Pria tua itu bernama H M Jalil. Ayah enam anak itu ternyata adalah seorang mandor terkenal di pelabuhan Donggala.

Donggala, Sulewesi Tengah. Daerah dengan julukan kota tua ini sangat banyak menyimpan cerita masa penjajahan Belanda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News