Di Kapal yang Dibom Itu Masih Ada Mobil Jeep dan Truk

Di Kapal yang Dibom Itu Masih Ada Mobil Jeep dan Truk
BUKTI SEJARAH: Inilah salah satu dari empat kapal yang tenggelam akibat di bom oleh Permesta pada tahun 1958 silam. Foto: DEDI YOYO FOR RADAR SULTENG

Hanya satu kapal menurut Amin yang belum bisa ditemukan oleh para penyelam yaitu KM Moro. “Sampai sekarang hanya tiga kapal itu yang bisa dilihat. Mungkin jarak dan kedalamannya agak jauh,” terang dive guide itu.

Untuk menyelam dengan kedalaman sampai 30 meter memang tak sembarangan. Menurut Dive Planner, Gunawan Abdi, skil pangkat seorang penyelam belum tentu bisa menembus kedalaman 30 meter ke atas.

“Intinya harus dibutuhkan keberanian dan kondisi serta kemampuan seorang penyelam tersebut. kalau dia punya skil atau pangkatnya sudah tinggi tapi kalau tidak memenuhi semua syarat maka ya tidak bisa,” ujarnya.

Lanjut Gunawan, meski seorang penyelam bisa menembus kedalaman 50 meter, tetapi tak bisa terlalu berlama-lama.

Paling lama 15 menit. Akibatnya ditimbulkan bisa fatal. Kata Gunawan seseorang bisa dekompresi bahkan bisa lebih parah lagi. “Di kedalam 30 meter saja belum tentu semua penyelam bisa,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pariwisata Donggala, Muhammad, menegaskan, kapal-kapal tersebut telah menjadi salah satu objek wisata unggulan bawah laut yang dimiliki Kabupaten Donggala.

Selain bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda, kapal-kapal itu juga menjadi salah satu bukti sejarah di Donggala.

“Dengan banyaknya peninggalan ini telah membuktikan bahwa Donggala memang memiliki bukti sejarah yang banyak,” pungkasnya. (ujs)


Donggala, Sulewesi Tengah. Daerah dengan julukan kota tua ini sangat banyak menyimpan cerita masa penjajahan Belanda.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News