Di Sekolah Partai PDIP, Hasto Bahas Komitmen Hingga RUU Cipta Kerja

Di Sekolah Partai PDIP, Hasto Bahas Komitmen Hingga RUU Cipta Kerja
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menutup Sekolah Partai Gelombang III. DPP PDIP

Di antaranya adalah Cawabup Sumenep Dewi Khalifah dan Cawawakot Tangerang Selatan Rahayu Saraswati.

Sama seperti para cakada yang memuji sekolah cakada PDIP, Rahayu secara khusus bertanya soal sikap terkait RUU Cipta Kerja yang banyak dipertanyakan kaum buruh.

Hasto menjawab, ideologi Pancasila berbasis falsafah kemanusiaan bahwa kemerdekaan Indonesia harus membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan.

Ada juga sila kelima Pancasila bahwa negara menjamin rakyat mendapatkan penghidupan dan pekerjaan layak. Fakir miskin dan anak terlantar juga wajib dipelihara negara.

"Buruh, petani, adalah mayoritas rakyat kita. Maka kekuasaan harus hadir memberikan hak para buruh," ujar Hasto.

RUU Cipta Kerja hadir merespons situasi dalam berkompetisi dengan negara lain. Ada sebuah benchmark terhadap produktivitas serta upah buruh Indonesia.

Namun, legislasi tersebut tidak boleh menghadirkan ketidakadilan baru. Buruh tetap berpenghasilan berdasar UMR yang disesuaikan dengan tingkat inflasi.

"Soal buruh asing, hanya yang selected berkaitan teknologi dan risiko tinggi, dimungkinkan ruang itu dibuka. Lalu bagi yang mendorong perubahan faktor eksternal. Misal, kalau ada perusahaan pangan ingin beralih ke industri tinggi, tentu dia harus outsource ke perusahaan kompetensi tinggi. Namun, yang berkaitan hajat hidup orang banyak seperti pertanian, energi, perbankan, dinyatakan tak terbuka sepenuhnya untuk asing dan buruhnya," tandas dia. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga meminta cakada untuk mengampanyekan siapa sesungguhnya Bung Karno.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News