Di Sinilah Kenangan dan Surat-surat Kartini pada J.H. Abendanon Tersimpan Rapi

Tidak Boleh Lagi Diakses oleh Umum

Di Sinilah Kenangan dan Surat-surat Kartini pada J.H. Abendanon Tersimpan Rapi
Penulis. Feba Sukmana bersama Mr Lam Ngo dari KITLV saat membaca surat Kartini. FOTO: ist

Dalam bahasa Belanda yang nyaris sempurna, Kartini dengan lugas, puitis (dan kerap penuh emosi) mengisahkan hidup dan menjabarkan pemikirannya. "Vraag mij niet of ik wil, vraag mij of ik màg! - Jangan tanya apa yang saya mau, tanya apa yang boleh!" tulis Kartini, marah campur putus asa, ketika menceritakan keinginannya untuk melanjutkan sekolah. 

Saya bisa membayangkan betapa geramnya Kartini saat itu; tidak diperbolehkan bersekolah hanya karena dia perempuan! (*/c7/jan)

Oleh: FEBA SUKMANA, kontributor JAWA POS (Induk JPNN) yang merupakan penulis dan pengajar bahasa Indonesia di Volksuniversiteit Rotterdam Matahari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News