Di Sinilah Kenangan dan Surat-surat Kartini pada J.H. Abendanon Tersimpan Rapi
Tidak Boleh Lagi Diakses oleh Umum
Selasa, 21 April 2015 – 10:23 WIB
Dalam bahasa Belanda yang nyaris sempurna, Kartini dengan lugas, puitis (dan kerap penuh emosi) mengisahkan hidup dan menjabarkan pemikirannya. "Vraag mij niet of ik wil, vraag mij of ik màg! - Jangan tanya apa yang saya mau, tanya apa yang boleh!" tulis Kartini, marah campur putus asa, ketika menceritakan keinginannya untuk melanjutkan sekolah.
Saya bisa membayangkan betapa geramnya Kartini saat itu; tidak diperbolehkan bersekolah hanya karena dia perempuan! (*/c7/jan)
Oleh: FEBA SUKMANA, kontributor JAWA POS (Induk JPNN) yang merupakan penulis dan pengajar bahasa Indonesia di Volksuniversiteit Rotterdam Matahari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Tutup WASH SDG, SNV Hasilkan Pembelajaran Pengelolaan Sanitasi di Perkotaan
- Dua Tahun Invasi Rusia, Belanda Tegaskan Komitmen Bantu Ukraina