'Dia Sepuluh Kali Kugituin'

'Dia Sepuluh Kali Kugituin'
'Dia Sepuluh Kali Kugituin'
"Kami baru lima tahun di Lut Tawar, karena sebelumnya merantau dari Jawa. Istri pertamaku meninggal di sana. Lalu aku kawin lagi serta punya anak dari Ponisah. Sekeluarga kami berangkat dan menetap di Aceh sekarang," jelasnya.

Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil Lelek ini juga mengaku, Rina sebelumnya sudah pernah digauli orang sewaktu di Jawa, pada lima tahun lalu.

"Rina udah pernah digauli orang di sawah, lima tahun lalu saat kami masih di Jawa. Jadi akupun tergiur ingin mencicipi tubuh montoknya. Cemmanalah, kami tidur bertiga dengan istri satu kamar. Kadang-kadang ku tengok paha mulusnya, bikin syur dan tegang. Kalau punya istrikan udah tua, sedangkan Rina masih muda," kata Sartono.

Saat disinggung waktu menyetubuhi korban, ayah empat anak tersebut mengaku selalu saat istrinya tak ada di rumah.  "Ponisah pergi pagi dan pulang sore karena kerja sebagai pembantu rumah tangga, di rumah orang lain. Jadi saat si Rina pulang sekolah kemarin, aku setubuhi dia. Apalagi saat itu, anak-anak yang lain juga tak ada di tempat, situasi pun sepi. Korban tidak melawan karena ku ancam bunuh. Kami main di kamar, sudah sepuluh kali. Kapan pertama kalinya, aku sudah lupa. Pastinya selama tahun 2011 ini sajalah. Mau gimana lagi pak, namanya juga udah kemasukan setan," terang pria berprofesi sebagai petani tersebut. (RA)

ACEH - Perbuatan jahat Sartono alias Lelek (63) akhirnya terbongkar, setelah perangkat desa dan warga Teluk One-One Dusun Lukup Raya, Kecamatan Lut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News