Diabetes Melitus Bakal Gerus Anggaran BPJS, Pemerintah Harus Intervensi
Menurut Budi, penanganan diabetes di JKN mengeluarkan biaya tinggi dengan mayoritas pembiayaan digunakan untuk menangani komplikasi. Mengingat 57% pasien Diabetes tipe 2 memiliki satu atau lebih komplikasi.
Kemudian 74% pembiayaan diabetes digunakan untuk mengobati komplikasi terkait diabetes dan biaya untuk mengobati komplikasi dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan non komplikasi.
“Jika tidak dilakukan intervensi yang tepat sejak dini, maka penanganan diabetes di pelayanan kesehatan diestimasikan mencapai Rp 199 triliun dan pembiayaan untuk komplikasi sendiri mencapai Rp 142 triliun dari Rp 199 triliun,” jelas Budi.
Budi melanjutkan, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan komplikasi dan menekan pembiayaan komplikasi pada diabetes.
Caranya mencegah terjadinya komplikasi pada orang yang sudah terdiagnosa diabetes dengan terapi optimal dan mencegah terjadinya diabetes pada orang yang belum memiliki risiko diabetes.
Pada kesempatan sama Deputi Direksi BPJS Kesehatan Ari Dwi Aryani mengungkapkan, data 2016 menunjukkan, dari 18,9 juta peserta JKN yang mengakses perawatan lanjutan di rumah sakit, 812.204 (4%) teridentifikasi menderita DMT2.
Sekitar 57% mengalami komplikasi, dengan penyakit kardiovaskular yang paling umum (24%).
"Total biaya pengobatan DMT2 dan komplikasinya mencapai USD576 juta (Rp8,6 triliun) pada tahun 2016, dengan 74% biaya digunakan untuk manajemen penderita komplikasi terkait diabetes," sebutnya. (esy/jpnn)
Penyakit diabetes melitus akan membebani anggaran negara dan diprediksi mencapai 199 triliun bila tidak ada intervensi pemerintah
- 19,4 Juta Orang Menderita Diabetes, 73 Persen Belum Terdiagnosis
- 4 Rempah Ini Bantu Jaga Glukosa Terkendali pada Penderita Diabetes
- 5 Makanan Bergizi Ini Justru Menjadi Mimpi Buruk Penderita Diabetes
- 6 Manfaat Air Kelapa untuk Penderita Diabetes
- Heru Budi Tegaskan tidak Ada WFH Bagi ASN Pemprov DKI Jakarta
- Sesuai Arahan Pj Gubernur, ASN Pemprov Sumsel WFO