Diadang Tembakan Gas Air Mata, Perempuan Histeris

Diadang Tembakan Gas Air Mata, Perempuan Histeris
Salah seorang massa aksi histeris saat polisi mengeluarkan tembakan gas air mata, Kamis (16/2). Foto: Samsudin Chalil/Malut Post/JPNN.com

Tidak hanya berhenti sampai di situ, akibat dari tembakan tersebut aksi lempar batu pun terjadi namun tidak berlangsung lama, karena polisi terus melancarkan tembakan gas air mata.

Massa aksi berhasil dipukul mundur hingga di depan tuggu bintang yang jaraknya 200 meter dari Posko pemenangan Ali-Yuk.

Kabag Ops Polres Morotai AKP Didik BC dikonfirmasi mengaku, aksi penembakan itu sudah sesuai protap, karena saat polisi melakukan pengamanan ada lemparan batu dari pihak massa aksi.

Jadi untuk membubarkan massa aksi, polisi membuang tembakan gas air mata. “Tembakan itu sudah sesuai protap," ungkapnya di sela-sela pengawalan aksi kemarin.

Sementara Ketua Tim Relawan Ali-Yuk Ramdani Sibua saat berorasi di depan tugu bintang menyatakan, tim Ali-Yuk dan simpatisan siap menerima kekalahan dalam proses pilkada Morotai.

Tapi yang sangat disayangkan adalah berbagai pelanggaran dan money politics yang terjadi saat menjelang pemilihan tidak diproses.

"Tujuan kami ke Panwaslih untuk menanyakan kasus money politics yang (diduga) melibatkan Camat Morotai Utara (Morut) Sunardi Buolo. Tapi kenapa harus ada tembakan dari pihak kepolisian. Jadi, kami menilai pihak kepolisian tidak netral lagi dalam mengawal pilkada Morotai," tegasnya.

Massa aksi yang menuntut agar polisi membuka jalan agar massa aksi bisa melanjutkan aksinya di depan kantor Panwaslih tidak diijinkan.

Situasi memanas pascapemungutan suara pilkada Morotai, Malut. Ratusan pendukung dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati M. Ali-Sangaji-Yulce

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News