Diah Pitaloka Bereaksi Keras Terhadap Aksi Warga Persekusi Wanita di Sumbar

Alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu menyadari kasus persekusi dan penelanjangan dua wanita di Sumbar karena dugaan sebuah kafe tempat korban berada masih beroperasi saat Ramadan.
Namun, kata Diah, warga seharusnya tidak menumpahkan kekesalan terhadap kafe yang beroperasi selama Ramadan kepada wanita.
Masyarakat setempat bisa mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menutup kafe yang melanggar aturan.
"Sekali lagi, peristiwa di Sumbar memperlihatkan perempuan menjadi korban," ujar Diah.
Sebelumnya, beberapa warga mempersekusi dua wanita di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar pada Sabtu (8/4) kemarin.
Warga bahkan mengarak dua wanita menuju tepi laut untuk kemudian menelanjangi korban yang sudah meminta ampun.
Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan AKP Hendra Yose mengatakan tindakan warga diduga karena kafe tempat wanita bekerja tetap beroperasi selama Ramadan.
"Faktor karena wanita di kafe yang buka juga saat Ramadan, sehingga masyarakat marah," katanya kepada wartawan, Rabu (12/4) kemarin. (ast/jpnn)
Diah Pitaloka menilai tidak manusiawi aksi warga yang mempersekusi dua wanita di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan
- Hardiknas, Rahmat Saleh Dorong Gen Z Sumbar Adaptif Terhadap Tantangan Zaman
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Dasco Dinilai Tunjukkan Gaya Kepemimpinan DPR yang Aspiratif
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi