Diah Pitaloka Bereaksi Keras Terhadap Aksi Warga Persekusi Wanita di Sumbar
Alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu menyadari kasus persekusi dan penelanjangan dua wanita di Sumbar karena dugaan sebuah kafe tempat korban berada masih beroperasi saat Ramadan.
Namun, kata Diah, warga seharusnya tidak menumpahkan kekesalan terhadap kafe yang beroperasi selama Ramadan kepada wanita.
Masyarakat setempat bisa mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menutup kafe yang melanggar aturan.
"Sekali lagi, peristiwa di Sumbar memperlihatkan perempuan menjadi korban," ujar Diah.
Sebelumnya, beberapa warga mempersekusi dua wanita di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar pada Sabtu (8/4) kemarin.
Warga bahkan mengarak dua wanita menuju tepi laut untuk kemudian menelanjangi korban yang sudah meminta ampun.
Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan AKP Hendra Yose mengatakan tindakan warga diduga karena kafe tempat wanita bekerja tetap beroperasi selama Ramadan.
"Faktor karena wanita di kafe yang buka juga saat Ramadan, sehingga masyarakat marah," katanya kepada wartawan, Rabu (12/4) kemarin. (ast/jpnn)
Diah Pitaloka menilai tidak manusiawi aksi warga yang mempersekusi dua wanita di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan
- Korban Meninggal Akibat Galodo di Agam Menjadi 19 Orang
- Banjir Melanda Tanah Datar Sumbar, 7 Warga Meninggal Dunia
- Daftar Cabup Keenam Parpol Besar, Afni Siap Rangkul Semuanya untuk Siak
- Soal Jagoan PDIP di Pilkada Jateng 2024, Ganjar Berkata Begini
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- KPK Beri Peringatan Keras Terhadap Mantan Wakil Ketua DPR Ini