Persekusi hingga Konfrontasi Bukan Jihad, Jangan Salah Kaprah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto menilai sejumlah pihak akhir-akhir ini salah kaprah memaknai jihad. Menurut pria yang akrab disapa Cak Nanto itu, mereka mempersempit makna jihad hanya untuk fisik semata, sehingga tujuannya sangat berbahaya dan mengancam keamanan dan kenyamanan kehidupan berbangsa dan beragama.
“Banyak perkembangan akhir-akhir ini terkait makna jihad yang selalu menempatkan dengan jihad fisik, padahal hakikat jihad yang sebenarnya adalah berjuang," kata Cak Nanto dalam talkshow Inspirasi Ramadan bertajuk ‘Memahami Jihad yang Sebenarnya’ di akun BKN PDI Perjuangan di YouTube, Jumat (15/4).
Cak Nanto menilai jihad merupakan salah satu pilar dan dasar syariat Islam yang mempunyai kedudukan sangat mulia.
Oleh karena itu, Cak Nanto memandang penting untuk memahami konsep jihad secara utuh. Dia menilai perlu memurnikan kembali makna jihad sebagaimana dengan tuntunan syariat Islam.
Menurut dia, jihad dalam bahasa Arab berarti sungguh-sungguh, mempunyai makna dan konteks yang sangat luas. Dia memandang segala sesuatu yang dilakukan secara sungguh-sungguh akan bermakna jihad.
"Berjuang dengan sungguh-sungguh terhadap apa yang dicintai dengan nilai dan karena rida Allah, upaya mendapatkan rida Allah, itu namanya jihad," lanjut Cak Nanto.
Dia kemudian menjelaskan terkait penerapan dari pedaran makna tentang jihad dalam konteks berbangsa.
Menurut dia, Indonesia memegang prinsip negara kesepakatan. Kehadiran Indonesia dan segala dasarnya merupakan hasil dari suatu konsensus atau kesepakatan nasional.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto menilai menopang satu sama lain meskipun berbeda ialah bentuk jihad yang paling utama.
- Timnas U-23 Indonesia Sukses Masuk Semifinal, Rizky Billar Menangis
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024
- Pengiriman Paket Ninja Xpress Melonjak Tajam Selama Ramadan 2024, Wow
- UEA Dukung RI Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
- Rangkaian Kemeriahan Ramadan PUBG Mobile Tak Hanya di Jakarta
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?