Dianggap Liberal, Gerindra Tolak Sri Mulyani jadi Capres
Selasa, 26 Juli 2011 – 14:11 WIB
JAKARTA - Kabar mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani akan menjadi Calon Presiden (Capres) RI pada 2014, kian santer terdengar. Kendati demikian, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan tegas tidak akan meminang Sri Mulyani yang dianggap menganut paham Neo Liberal yang notabene berkiblat ke Amerika Serikat. Hal itu tentunya berlawanan dengan Partai Gerindra yang selama ini mendukung pemerintah dalam melakukan kontrol. "Kita banyak dukung upaya pemerintah mengontrol atau mengendalikan," katanya. Namun, tegasnya, dalam politik segala hal bisa muncul. "Secara pribadi hubungan keluarga kami baik. Tapi, beliau (Sri Mulyani) konsepnya beda dengan kami," tegasnya.
"Inikan demokrasi siapa saja boleh maju. Gerinda, Saya kira tidak (menggaet Sri Mulyani)," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, kepada pers, di Jakarta, Selasa (26/7).
Hashim beralasan, bahwa Sri Mulyani menganut sistem neo liberalisme, yang tentunya Gerindra sangat. Menurut dia, neo liberalisme harus dibatasi. "Seperti yang sleama ini didukung Sri Mulyani harus dimodifikasi atau dibatasi," kata Hashim.
Baca Juga:
JAKARTA - Kabar mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani akan menjadi Calon Presiden (Capres) RI pada 2014, kian santer terdengar. Kendati demikian,
BERITA TERKAIT
- Temui SBY, Sudaryono Dapat Restu Demokrat untuk Pilgub Jateng?
- Paloh Sungkan Bahas Kursi Menteri, Drajad PAN: Beliau Paham Fatsun Politik
- Pernyataan Paloh yang Sungkan Minta Jatah Menteri Dianggap Basa-basi Politik
- KPU DKI Buka Pendaftaran PPS untuk Pilgub, Butuh 801 Orang
- Survei TBRC: Sudaryono Diyakini Mampu Membawa Perubahan Ekonomi Jawa Tengah
- Praktisi Hukum Sebut Gugatan soal Pencalonan Gibran jadi Cawapres Lemah