Dianiaya Anak, Ayah Meninggal di Kebun

Dianiaya Anak, Ayah Meninggal di Kebun
Dianiaya Anak, Ayah Meninggal di Kebun

Dari keterangan saksi dan tersangka, tersangka tega menganiaya ayahnya hingga berujung kematian, dikarenakan tersangka hendak menguasai sebidang kebun sawit milik korban.

“Ternyata, beradasarkan keterangan saksi-saksi dan pihak keluarga, sebelum meninggal, korban selalu dianiaya oleh anak kandungnya sendiri.  Tersangka sengaja menganiaya korban, karena keinginan tersangka menguasai kebun sawit milik korban belum terpenuhi karena korban masih hidup,” terangnya.

Kanit Reskrim kembali menjelaskan, dari keterangan saksi-saksi, korban yang terluka pada bagian rahang, tidak berani pulang ke rumah, lantaran selalu dianiaya.

“Dari keterangan anak dan istri korban, korban dipukuli pada bagian wajah dan rahang oleh tersangka hingga mengakibatkan korban tidak bisa mengunyah makanan, karena rahang yang sudah bergeser,” katanya.

Sementara itu, anak korban Atilia Ndaha dan Delisia Ndaha mengatakan, kejadian pemukulan pertama dilihatnya pada awal bulan lalu.

“Kejadian penganiayaan yang dilakukan abangnya itu  terjadi pada 5 Juni lalu, tepatnya pada pukul 15.00 Wib di rumah kami di Lorong 2  Desa Sihapas,” terangnya.

Senada dengan anak korban, istri korban yang juga ibu tersangka, Yusama Waruhu mengaku kepada polisi, korban dianiaya hingga  ketakutan yang mendalam dan tidak berani pulang ke rumah.

“Setelah dipukuli Faoatulo, korban tidak pulang ke rumah karena takut. Dan terakhir dia tidak di rumah lagi pada hari Jumat tanggal 18 Juni kemarin, karena ancaman Faoatulo,” jelasnya pada petugas Reskrim Polsek Batang Toru.

TAPSEL - Karena ingin menguasai sebidang kebun sawit milik orangtuanya, Faoatulo Ndaha (43) nekat menganiaya ayah kandungnya Sokhi Atulo Ndaha (70),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News