Dibanding Pria, Wanita Lebih Sulit Berhenti Merokok?

Dibanding Pria, Wanita Lebih Sulit Berhenti Merokok?
Perokok (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - Bagi yang sudah kecanduan, berhenti dari kebiasaan merokok bisa sangat sulit, baik pada pria maupun wanita. Namun, ada studi yang mengatakan bahwa wanita lebih sulit berhenti merokok ketimbang pria. Benarkah hal tersebut?

Kenapa harus berhenti merokok?

Hampir semua orang, termasuk perokok, tahu begitu banyaknya dampak buruk merokok bagi kesehatan.

“Merokok dapat membahayakan hampir semua organ tubuh, bahkan akan menimbulkan berbagai penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan perokok, sebut saja gangguan pernapasan hingga kanker,” tutur dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter.

Pada wanita, menurut dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter, kebiasaan merokok dapat merusak rahim.

“Sebuah studi menyebutkan, risiko gangguan kesuburan pada wanita usia reproduksi yang merokok, 60 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak merokok. Temua tersebut dikonfirmasi oleh studi lain yang menemukan bahwa peluang hamil pada wanita yang merokok kurang dari 10 batang per hari lebih tinggi (52,2 persen) daripada wanita yang merokok 10 batang atau lebih per hari (34,1 persen ),” kata dia.

Dari hasil studi-studi tersebut, disimpulkan bahwa rokok membuat lingkungan rahim kurang kondusif untuk hamil. Salah satu alasannya, merokok akan menurunkan aliran darah ke rahim.

“Selanjutnya, ini akan memengaruhi ketebalan dinding dalam rahim (endometrium) yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan. Dinding rahim yang terlalu tipis (di bawah 7 mm) akan menyulitkan proses implantasi embrio. Risiko keguguran pun meningkat,” ujar dr. Fiona.

Ada studi yang mengatakan bahwa wanita lebih sulit berhenti merokok ketimbang pria. Benarkah hal tersebut?

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News